in feeds
250x250

Ternyata Begini Kondisi Lumpur Lapindo Sekarang, Foto Tahun ke Tahun hingga Perkembangan Terbaru Setelah 14 Tahun

Referensi Pihak Ketiga


Masih ingatkah dengan musibah Lumpur Lapindo yang membuat gempar Indonesia belasan tahun kemudian?

Musibah Lumpur Lapindo terjalin pada 29 Mei 2006 silam, lumpur serta gas keluar dari perut bumi di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sepanjang 14 tahun, dekat 40 ribu orang terpaksa wajib pindah tempat tinggal sebab Lumpur Lapindo.

Keadaan Lumpur Lapindo( Tangkap layar Kanal Youtube Sewa Drone ID)

Referensi Pihak Ketiga


Luapan lumpur mengubur belasan desa di sekitarnya.

Sampai saat ini luapan lumpur lapindo ini tidak menyudahi.

Berita terbarunya, Pemerintah lewat Departemen Pekerjaan Universal serta Perumahan Rakyat( PUPR) hendak mengucurkan anggaran Rp 239, 7 miliyar buat penindakan lumpur Sidoarjo ataupun lumpur Lapindo pada 2020.

Dilansir dari halaman Setkab. go. id, Senin( 8/ 6/ 2020), anggaran itu hendak digunakan buat tingkatkan pengaliran lumpur ke Kali Porong serta melindungi keandalan tanggul serta infrastruktur yang lain.

Danau Lumpur Lapindo.

“ Atensi Pemerintah tidak menurun buat pengendalian lumpur Sidoarjo," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

" Departemen PUPR hendak terus melanjutkan tugas serta guna yang prinsipnya tidak terdapat perbandingan serta membenarkan penindakan kepada warga yang terserang akibat serta warga dekat senantiasa jadi prioritas,” sambungnya.

Nantinya anggaran itu hendak dikucurkan lewat Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo( PPLS), yang terletak di dasar Direktorat Jenderal Sumber Energi Air Departemen PUPR.

Keadaan Lumpur Lapindo sehabis 13 tahun lalu.

Ada pula salah satu tugas PPLS ialah penanggulangan semburan lumpur, pengaliran lumpur ke Kali Porong, penindakan infrastruktur, serta mitigasi buat melindungi keselamatan warga.

Pemerintah berkata, pengelolaan lumpur Sidoarjo yang sudah dicoba awal berbentuk pengendalian lumpur dengan pengaliran lumpur ke Kali Porong.

Kedua, penyusunan area buat pemanfaatan kawasan bagaikan tujuan geowisata. Ketiga, pengendalian banjir di kawasan terdampak memakai pompa pengendali.

Potret Patung- patung manusia di sisa semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.

Referensi Pihak Ketiga


Pemerintah berkata, lumpur Sidoarjo pula berpotensi dimanfaatkan buat bahan konstruksi semacam bata merah, genteng, agregat serta beton ringan.

Tidak hanya itu lumpur Sidoarjo pula diucap memiliki kemampuan kuman yang toleran dengan temperatur besar dalam industri enzim serta antibiotik, dan kuman toleran salinitas besar bagaikan pupuk biologi.



Gambar Pertumbuhan Lumpur Lapindo:

Tahun 2005

Saat sebelum terdapatnya lumpur lapindo.

Gambar Pertumbuhan Lumpur Lapindo tahun 2005( Earth Observatory NASA)

Referensi Pihak Ketiga


Tahun 2006

Lumpur Lapindo mulai meluap.

Tahun 2006 Lumpur Lapindo mulai meluap.( Earth Observatory NASA)

Referensi Pihak Ketiga


Tahun 2007

Lumpur Lapindo terus menjadi meluar di wilayah Sidoarjo.

Tahun 2007 Lumpur Lapindo terus menjadi meluar di wilayah Sidoarjo.( Earth Observatory NASA)

Referensi Pihak Ketiga


Silahkan komentar kalian pada kolom dibawah ini, komentar yang unik dan menarik akan dibalas oleh mimin secara ekslusif

Sumber

Kompas.com/TribunTravel.com
Referensi Pihak Ketiga Perkawinan Iwan Firman Wahyudi alias Yudi Anggata dengan Helmi Susanti di Praya Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Barat jadi buah bibir warga sebagian hari ini. Yudi serta Helmi sudah jadi pendamping suami istri semenjak Jumat( 3/ 7/ 2020) kemudian. Umumnya, pendamping yang hendak menikah mempersiapkan kegiatan perkawinan dengan bayaran yang mahal. Tidak hanya itu, orang- orang umumnya pula lebih suka memilah mahar emas yang biayanya tidak murah. Berbeda dari yang lain, pendamping ini memilah menikah dengan memakai mahar sandal jepit dengan harga Rp 10. 000 dengan air putih satu gelas. Perkawinan Yudi serta Helmi juga jadi viral sebab sangat sangat jarang. Alasannya, kemauan buat menikah dengan mahar sandal jepit serta air putih tidaklah kemauan Yudi, tetapi calon istrinya. Walaupun awal mulanya pernah malu, Yudi saat ini malah bersyukur dengan permintaan Helmi buat menikah dengan mahar yang seadanya. Yudi juga menggambarkan tentang prosesi pernikahannya sampai kesimpulannya memilah mahar sandal jepit. " Aku tidak sempat buat mengucap mas kawinnya sandal jepit, tetapi seketika ia yang ngomong," ucap Yudi. Laki- laki asal Lombok ini menggambarkan kalau calon istrinya yang memintanya supaya tidak memberatkan calon suami ataupun keluarga calon suaminya. " Supaya tidak sulit, mending sandal jepit sama air satu gelas," imbuh Yudi. Referensi Pihak Ketiga Walaupun pernah ditertawakan oleh banyak orang dikala menikah, Yudi juga sangat senang berjodoh dengan Helmi yang tidak neko- neko serta penafsiran. " Mbaknya yang langsung bicara semacam itu? Gimana persaannya?" tanya reporter. Yudi juga merasa sangat bangga dengan perempuan yang saat ini jadi istrinya. " Sangat luar biasa!" ucap Yudi. Di balik permintaan Helmi, Yudi menguak filosofi dari mahar air putih yang dimohon istrinya. Air putih dilambangkan dengan kesederhanaan, maksudnya Helmi cinta dengan Yudi apa terdapatnya. " Itu megungkapkan air satu gelas, keistimewaan dari ia, ingin menerima saya apa terdapatnya, paham kondisi saya," puji Yudi. Sehabis cerita cinta 2 sepasang ini viral, tidak ayal pendamping ini memperoleh cibiran. Sebetulnya, 2 sepasang ini sama sekali tidak mau jadi viral. Referensi Pihak Ketiga " Banyak yang bully pula, mereka kita bilang cari snesasi bermaskawinkan sendal jepit," tutur Yudi. " Tidak terdapat sama sekali hasrat buat buat diri aku sendiri ini viral. Supaya mereka berpendapat, ia sesuatu dikala hendak diam," imbuhnya. Saat ini, Yudi serta Helmi telah formal jadi pendamping baru! Mudah- mudahan kebahagiaan menyertai mereka, ya! Silahkan komentar kalian pada kolom dibawah ini, komentar yang unik dan menarik akan dibalas oleh mimin secara ekslusif Sumber Kompastv

Related Posts

0 Response to "Ternyata Begini Kondisi Lumpur Lapindo Sekarang, Foto Tahun ke Tahun hingga Perkembangan Terbaru Setelah 14 Tahun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel